Dalam menjalani mata pencaharian sehari-hari, seorang individu berada dalam risiko – sebagaimanapun kecilnya – untuk mengalami kecelakaan. Salah satu kecelakaan yang dapat terjadi adalah cedera ujung jari tangan. Hal ini dapat menimpa koki di sebuah restoran, seorang pegawai pabrik yang bekerja dengan mesin, dan banyak contoh pekerjaan lainnya. Ujung jari yang terkena dapat terpisah sepenuhnya (amputasi total) atau masih tersambung oleh seberkas jaringan (amputasi sebagian).
Perdarahan yang terjadi dapat dihentikan dengan mudah menggunakan balut tekan dengan kasa atau kain bersih. Puntung ujung jari harus dibersihkan dari kotoran dengan air bersih yang mengalir. Selanjutnya, bungkus puntung jari dengan kasa kering dan masukkan dalam kantung plastik bersih dan kering yang dapat ditutup rapat (sealed). Jangan rendam puntung jari dalam air. Kantung plastik yang berisi potongan jari tersebut kemudian dimasukkan dalam kantung plastik kedua berisi batu es yang terendam air. Tujuan “two package technique” ini adalah mencegah kontaminasi lebih jauh dan kerusakan mekanik terhadap potongan jari. Pendinginan (suhu ideal 40C) ditujukan untuk menekan laju kematian sel. Korban harus dibawa ke rumah sakit terdekat sesegera mungkin.
Amputasi yang disebabkan oleh trauma tajam (clean cut) berpotensi lebih besar untuk disambungkan kembali dengan sukses daripada trauma tumpul. Trauma tajam disebabkan, misalnya, oleh pisau. Contoh trauma tumpul adalah bila jari terpotong karena masuk pada komponen berputar sebuah mesin. Adanya mekanisme gencet pada trauma tumpul akan semakin memperburuk prognosis keberhasilan.
Bedah mikro adalah teknik bedah yang dilakukan dengan bantuan mikroskop untuk mengoperasi jaringan yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Dengan teknik ini, seorang ahli bedah yang terlatih dalam ilmu bedah mikro dapat menyambungkan pembuluh darah dan serabut saraf. Proses penyambungan itu disebut replantasi (untuk amputasi total) atau revaskularisasi (untuk amputasi sebagian). Pada bayi, prosedur penyambungan dapat dilakukan tanpa harus menyambungkan pembuluh darah dengan bedah mikro karena kemampuan regenerasi bayi yang sangat baik. Hal ini tidak berlaku pada orang dewasa, di mana tingkat keberhasilan teknik ini tidak pasti.
Pada kasus di mana penyambungan kembali tidak memungkinkan, penatalaksanaan ujung jari yang cedera dapat dilakukan dengan penutupan menggunakan skin graft (tandur alih kulit), composite graft, atau flap.
- Skin grafting adalah teknik di mana sepotong kulit digunakan untuk menutupi luka pada jari. Kulit donor dapat diambil dari telapak tangan atau kaki pasien. Setelah ditempatkan pada luka, kulit donor diharapkan dapat bertahan hidup dengan nutrisi dan oksigen dari rembesan perdarahan luka.
- Composite graft adalah graft yang tersusun atas lapisan yang lebih dalam daripada skin graft, yaitu jaringan lemak bawah kulit, menjadikan tipe graft ini lebih tebal daripada skin graft. Tujuan metode ini adalah mengembalikan panjang jari mendekati atau menyamai panjang normal sebelum cedera dan mencapai hasil estetik yang lebih baik. Namun, karena jaringan yang lebih tebal membutuhkan lebih banyak asupan nutrisi dan oksigen, tingkat keberhasilan teknik ini lebih rendah daripada metode skin graft.
- Rekonstruksi dengan flap lebih dapat diandalkan dalam hal kemampuan jaringan untuk bertahan hidup. Sebuah area spesifik jaringan diangkat, tetapi masih tetap melekat di tempat asalnya dengan seberkas jaringan yang mensuplai jaringan tersebut dengan nutrisi. Flap dapat berasal dari jari yang cedera itu sendiri, jari yang berdekatan, telapak tangan, dada, atau bahkan perut. Flap dibiarkan tetap menempel pada donor – biasanya selama 3 minggu – sampai flap tersebut dapat bertahan hidup secara mandiri. Dengan teknik bedah mikro, flap juga dapat ditransfer secara bebas (donor tidak tersambung lagi dengan asalnya) dari bagian tubuh lain untuk menutupi cedera. Pembuluh darah pada jaringan flap disambungkan dengan pembuluh darah di lokasi cedera dengan teknik ini. Informasi lebih lanjut mengenai rekonstruksi mikrovaskuler pada cedera ujung jari tangan dapat dibaca di sini,
(© Teddy O.H. Prasetyono, 2012)